JAKARTA, Berita HUKUM - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berharap dengan adanya Kapal yang beroperasi khusus mengangkut ternak dapat menekan aktivitas kartel. Ahok menghadiri acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), kerjasama Pengadaan Komoditi Pangan Strategis dengan 6 (Enam) Gubernur (DKI Jakarta, Lampung, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, NTB, dan NTT) di kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan. Jumat (13/11).
"Satu unit kapal nantinya berkapasitas 500 ekor sapi. Distribusi ternak, khususnya sapi rentan dimonopoli swasta," ujar Ahok.
Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa, pihaknya telah menyiapkan enam unit kapal untuk mendatangkan Sapi-sapi di wilayah DKI Jakarta.
Perlu diketahui, bahwa rencana ini untuk menanggulangi adanya modus, dengan diulurnya waktu pengiriman hingga memicu kelangkaan dan menurunnya kualitas daging sapi. "Maka pengiriman sapi lebih cepat dan murah, dari kapal itu dikelola oleh PD Dharmajaya dan didistribusikan melalui PD Pasar Jaya," jelas Ahok.
Nampak, berdasarkan pantauan pewarta BeritahUKUM.com di acara penandatanganan MoU dengan 6 Gubernur terkait yang ikut hadir 'Pengadaan Komoditi Pangan Strategis' diantaranya; Gubernur NTB TGH M Zainul, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Syahrul Yasin Limpo, Gubernur NTT Frans Lebu Raya, dan Ketua KPPU Syakarwi Rauf. Sedangkan, Gubernur Lampung dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) diwakilkan.
Lalu, dengan adanya kapal khusus pengangkut ternak, "harapannya nanti, impor sapi itu kasih kuota impornya ke PD Dharmajaya kita punya, pasarkan, begitu konsepnya," ungkap Ahok.
"Kita berupaya menjaga tingkat inflasi dari ternak ini. Bukan bermaksud mau menyaingi swasta, selain itu juga bisa belajar seperti apa kesulitan dari pengimpor sapi yg benar?," ujarnya.
Kemudian selanjutnya, dari pihak Kementan akan menurunkan tim khusus (timsus) untuk melakukan tim Karantina Sapi yang didatangkan dari wilayah tersebut, untuk menghindari kecurangan dari spekulan.
"Biasanya 2 hingga 3 minggu pemeriksaan, tapi nanti saya akan turunkan tim khusus untuk memeriksa sapi hanya dalam dua/tiga hari selesai. Kalau ada yang main-main (spekulan), berarti akan kehilangan pekerjaan nanti," pungkas Mentan.(bh/mnd)
|